Pengertian dan Sebab Munculnya Firqah Islam
1. Pengertian Firqah
Secara etimologi (bahasa), firqah berrti kelompok, rombongan, kumpulan atau golongan. Kemudin muncul kata furqah berarti cerai atau pisah. Sedangkan Prof. DR. KH. Said Aqil Siradj MA, dalam bukunya Ahlussunah Waljama'ah dalam lintas sejarah mengartikan firqah sebagai faksi politik.
Sedangkan secara terminologi (istilah), firqah berarti golongan atau kaum yang mengikuti pemahaman atau pendapat yang keluar dari pemahaman jama'ah muslimin atau aswadul a'dham dan mereka kemudian memisahkan diri dari ikatan keutamaan dalam Islam. Menurut Muhammad Idrus Ramli, firqah adalah orang-orang yang bercerai-berai dan memisahkan diri dari golongannya.
2. Penyebab muncul firqah-firqah dalam Islam
Sudah menjadi realita sejarah, di kalangan umat Islam tercatat adanya firqah-firqah. Mereka satu sama lain sering berbeda paham dan sulit untuk dipersatukan. Ada beberapa faktor yang menyebabkn munculnya firqah-firqah di kalangan umat Islam. Faktor yang menyebabkan lahirnya firqah-firqh tersebut antara lain :
a. Perbedaan Ijtihad di Kalangan Sahabat
Semangat ijtihad di kalangan sahabat telah menyebabkan perbedaan pandangan di antara para sahabat. Ijtihad dalam Islam angat dianjurkan. Sebab, bagi yang benar dalam ijtihadnya, dia akan memperoleh dua pahala. Sebaliknya, jika salah dalam ijtihadnya, dia akan memperoleh satu pahala. Karena itu, perang Jamal yang melibatkan Aisyah dan Ali bin Abi Thalib, sert perang Shiffin yang melibatkan Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyah adalah bagian dari usaha ijtihad para sahabat.
b. Fanatisme Kesukuan Bangsa Arab
Di masa Rasulullah fanatisme kesukuan bangsa Arab dapat diredam. Karena pada hakikatnya ajaran Islam menentang segala bentuk fanatisme. Hal ini berlnjut sampai masa pemerintahan Usman. Baru di maa akhir pemerintahannya kekuatan fanatismenya itu bangkit kembali dengan timbulnya pertentangn Bani Umayah dengan Bani Hasyim.
c. Perebutan Jabatan Khalifah
Perbedaan pendapat tentang masalah siapa yang paling berhak menggantikan Rasulullah dalam memimpin umatnya telah timbul sejak beliau wafat. Tetapi pada saat itu pertentangan dapat diredam karena kekuatan iman dan rasa toleransi yang sangat besar antara sesama para sahabat. Akan tetapi pertentangan itu tumbuh kambali dan semakin tajam pada masalah apakah jabatan Khalifah itu menjadi hak dari semua unsur dalam kabilah Quraisy atau keturunan tertentu saja, bahkan hak setiap umat Islam.
d. Propaganda dan Fitnah yng ditebarkan Abdullah bin Saba'
Abdullah bin Saba' adalah seorang pendeta Yahudi dari Yaman yang masuk Islam. Dia datang ke Madinah dengan harapan sambutan yang besar. Namun, perkiraannya meleset. Tidak ada sambutan sebagaimana yang diharapkan. Akhirnya dia jengkel. Abdullah bin Saba' mengambil sikap berposisi dengan Khalifah Ustman bin Affan. Kemudian dia membuat propaganda kebencian kepada Usman. Sehingga timbul hura-hara dan menyebabkan khalifah Usman terbunuh. Dari sinilah mulai muncul perbedaan yang cukup tajam sehingga menyebabkan peperangan dan perpecahan umat Islam.
Secara etimologi (bahasa), firqah berrti kelompok, rombongan, kumpulan atau golongan. Kemudin muncul kata furqah berarti cerai atau pisah. Sedangkan Prof. DR. KH. Said Aqil Siradj MA, dalam bukunya Ahlussunah Waljama'ah dalam lintas sejarah mengartikan firqah sebagai faksi politik.
Sedangkan secara terminologi (istilah), firqah berarti golongan atau kaum yang mengikuti pemahaman atau pendapat yang keluar dari pemahaman jama'ah muslimin atau aswadul a'dham dan mereka kemudian memisahkan diri dari ikatan keutamaan dalam Islam. Menurut Muhammad Idrus Ramli, firqah adalah orang-orang yang bercerai-berai dan memisahkan diri dari golongannya.
2. Penyebab muncul firqah-firqah dalam Islam
Sudah menjadi realita sejarah, di kalangan umat Islam tercatat adanya firqah-firqah. Mereka satu sama lain sering berbeda paham dan sulit untuk dipersatukan. Ada beberapa faktor yang menyebabkn munculnya firqah-firqah di kalangan umat Islam. Faktor yang menyebabkan lahirnya firqah-firqh tersebut antara lain :
a. Perbedaan Ijtihad di Kalangan Sahabat
Semangat ijtihad di kalangan sahabat telah menyebabkan perbedaan pandangan di antara para sahabat. Ijtihad dalam Islam angat dianjurkan. Sebab, bagi yang benar dalam ijtihadnya, dia akan memperoleh dua pahala. Sebaliknya, jika salah dalam ijtihadnya, dia akan memperoleh satu pahala. Karena itu, perang Jamal yang melibatkan Aisyah dan Ali bin Abi Thalib, sert perang Shiffin yang melibatkan Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyah adalah bagian dari usaha ijtihad para sahabat.
b. Fanatisme Kesukuan Bangsa Arab
Di masa Rasulullah fanatisme kesukuan bangsa Arab dapat diredam. Karena pada hakikatnya ajaran Islam menentang segala bentuk fanatisme. Hal ini berlnjut sampai masa pemerintahan Usman. Baru di maa akhir pemerintahannya kekuatan fanatismenya itu bangkit kembali dengan timbulnya pertentangn Bani Umayah dengan Bani Hasyim.
c. Perebutan Jabatan Khalifah
Perbedaan pendapat tentang masalah siapa yang paling berhak menggantikan Rasulullah dalam memimpin umatnya telah timbul sejak beliau wafat. Tetapi pada saat itu pertentangan dapat diredam karena kekuatan iman dan rasa toleransi yang sangat besar antara sesama para sahabat. Akan tetapi pertentangan itu tumbuh kambali dan semakin tajam pada masalah apakah jabatan Khalifah itu menjadi hak dari semua unsur dalam kabilah Quraisy atau keturunan tertentu saja, bahkan hak setiap umat Islam.
d. Propaganda dan Fitnah yng ditebarkan Abdullah bin Saba'
Abdullah bin Saba' adalah seorang pendeta Yahudi dari Yaman yang masuk Islam. Dia datang ke Madinah dengan harapan sambutan yang besar. Namun, perkiraannya meleset. Tidak ada sambutan sebagaimana yang diharapkan. Akhirnya dia jengkel. Abdullah bin Saba' mengambil sikap berposisi dengan Khalifah Ustman bin Affan. Kemudian dia membuat propaganda kebencian kepada Usman. Sehingga timbul hura-hara dan menyebabkan khalifah Usman terbunuh. Dari sinilah mulai muncul perbedaan yang cukup tajam sehingga menyebabkan peperangan dan perpecahan umat Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar